Finns Beach


Jika sudah membahas tentang keindahan Pulau Bali, tentunya ga akan ada habisnya. Banyak traveler yang menghabiskan waktunya berjemur di Pantai. Nah bagi kita wisatawan domestik tentunya berjemur bukan pilihan yang pas,. Finns Beach merupakan Beach Club yang menyediakan fasilitas lengkap seperti Bar, Restaurant dengan alunan musik yang mengiringi setiap debur ombak.

Berlokasi di Desa Unggasan, Bali, pantai ini masuk dalam kawasan Semara Uluwatu (Semara Luxury Villa). Bagi anda yang menginap di Villa Semara, tentunya akan dengan leluasa bisa menghabiskan waktu di Finns Beach. Namun, jangan khawatir, pengunjung yang tidak menginap di Villa Semara juga bisa masuk dengan dikenakan voucher (sebagai tiket masuk) seharga Rp 250.000/orang, yang bisa ditukar dengan makanan dan minuman. Letak pantainya sendiri di belakang tebing, namun jangan khawatir, ada lift khusus yang akan mengantarkan pengunjung ke lokasi Finn’s Beach Club di bagian bawah Villa.

Tentunya suasana yang “private” akan anda dapatkan di Finns Beach. Tidak seperti obyek wisata pantai yang dibuka untuk umum, lalu lalang pengunjung bukan hal yang mengherankan anda lihat. Lokasi Finns Beach memang tidak mudah dijamah untuk kita yang baru pertama kali ke Bali dan bawa mobil sendiri. Kalau mau santai, sewa mobil + driver di Bali untuk one day trip. Harga makanan memang rada mahal, tapi enak dan sebanding dengan pemandangan yang kita dapat. Kita bisa memilih duduk di resto atau di bean bed atau kursi pantai pas di pesisir pantai. Kalau mau berenang, kita akan diberikan handuk bersih yang cukup lebar. Best thing: selain bisa berenang, kamu bisa snorking, kayaking, atau sambil minum jus di pinggir pantai yang jauh dari berisik, penjual pinggir pantai, atau pun suara lalu lalang kendaraan. Yang terdengar hanya deburan ombak dengan pemandangan yang jarang dilewatkan.

Manor Racing

f1
Setelah beberapa mobil F1 dari tim lain lebih dulu diluncurkan, akhirnya "Manor Racing" resmi merilis MRT05. Sebagai tahap awal, Pascal Wehrlein rekan satu tim Rio Haryanto menjalani sesi uji coba yang berlangsung di Sirkuit Catalunya, Barcelona. Disini kita belum tau spesifikasi mesin yang akan digunakan karna belum ada rilis resmi dari pihak terkait.

Tapi ada hal unik dari mobil yang akan menjadi tunggangan Rio di F1 nanti. Percaya atau tidak, kebetulan atau memang disengaja, ternyata ada pengaruh yang diberikan Rio terhadap desain mobil tim Manor tahun ini. Secara kasat mata mungkin terlihat perpadua warna antara biru dan orange dengan lis putih diantaranya. Persis (mungkin) dengan tampilan dari Metromini yang sangat khas. Ya kita boleh bilang ini sebagai kebetulan saja.

Metromini di Indonesia memang seperti “F1-nya jalan raya” yang sering melaju dengan kecepatan tinggi tanpa mempedulikan banyaknya penumpang yang sedang diangkutnya. Semoga Rio bisa mengambil hikmah yang baik dari kecepatan Metromini dan tidak mengambil versi Metromini yang sering kecelakaan. Sukes buat Rio Haryanto, pembalap F1 pertama dari Indonesia.

Nasi Uduk khas Betawi


Nasi uduk adalah makanan khas Betawi, yang dapat dengan mudah ditemui di berbagai rumah makan, warung tenda, atau restoran di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Penganan ini mrip dengan nasi putih biasa. Perbedaannya secara fisik adalah dapat dilihat bahwa setiap butiran nasinya tidak lengket satu sama lain, dan warnanya juga tidak terlalu putih seperti nasi putih pada umumnya. Perbedaan lain adalah cara memasak. Sebelum dikukus, beras diaron dengan menggunakan air santan, daun salam dan jeruk, rempah laos dan serai. Baru kemudian beras dikukus. Perpaduan materi itulah yang menghasilkan citarasa nasi uduk yang seperti kita kenal.


Oleh karena rasa gurihnya tersebut, biasanya satu porsi nasi uduk sudah dapat membuat kenyang dengan hanya menambahkan tempe atau tahu goreng plus taburan bawang goreng serta keripik emping(bawang goreng dan emping hampir selalu ada di setiap sajian nasi uduk dimanapun). Namun biasanya warung nasi uduk juga menyajikan sate ati, usus, udang, telur rebus, semur, atau goreng, dan daging ayam goreng untuk menjadi teman lauk nasi uduk tersebut.

Konon katanya nasi uduk ini pertama kali dijual di daerah Kebon Kacang Jakarta. Jaman dulu nasi uduk biasanya dijual dibungkus daun pisang dan ditaburi bawang goreng, serta biasa dijajakan dengan gerobak di daerah ini.

Luna Park

Luna wadawdad (awalnya Luna Park Milsons Point, juga dikenal dengan Sydney's Luna Park) adalah sebuah taman hiburan di Sydney, New South Wales, Australia. Luna Park terletak di Milsons Point, di pantai utara Sydney Harbour.

Taman ini dibangun di kaki Sydney Harbour Bridge pada 1935, dan beroperasi selama musim sembilan bulan hingga 1972, ketika taman ini dibuka sepanjang tahun. Luna Park ditutup pada pertengahan 1979 setelah peristiwa kebakaran Ghost Train yang menewaskan tujuh anak dan satu dewasa. Sebagian besar taman diruntuhkan, dan taman hiburan baru dibangun; taman ini kemudian beroperasi dengan namaHarbourside Amusement Park sebelum meneruskan nama Luna Park.



Taman ini ditutup kembali tahun 1988 karena pemeriksaan teknis independen menemukan bahwa sejumlah wahana membutuhkan perbaikan secepatnya. Para pemilik taman gagal memerbaiki dan membuka kembali taman ini sebelum batas waktu yang ditetapkan pemerintah New South Wales, dan kepemilikannya diberikan kepada badan yang baru. Dibuka kembali tahun 1995, Luna Park ditutup kembali setelah 13 bulan karena wahana rollercoaster Big Dipper: keluhan polusi suara dari penduduk di bukit di atas taman ini yang menyebabkan jam operasi wahana ini dibatasi secara ketat, dan penurunan jumlah pengunjung mengakibatkan taman ini tidak menguntungkan. Setelah pembangunan kembali, Luna Park dibuka tahun 2004, dan hingga 2010 masih beroperasi.

Luna Park adalah satu dari dua taman hiburan di dunia yang dilindungi oleh undang-undang pemerintah, dan beberapa bangunan di tempat ini terdaftar dalam Register of the National Estate dan NSW State Heritage Register. Taman ini telah digunakan sebagai lokasi perfilman untuk sejumlah film dan acara televisi.

Rio Haryanto didanai 100 milyar oleh Menpora


 Kementerian Pemuda dan Olahraga memenuhi janji untuk membantu Rio Haryanto dalam mencari dana sebagai modal ikut ajang Formula 1 2016 bersama tim Manor F1. Mereka menyumbang dana sebesar Rp 100 miliar.

Rio butuh dana sebesar 15 juta euro (hampir Rp 225 miliar) untuk bisa tampil bersama tim Manor F1 selama semusim. Pertamina sebagai sponsor utama Rio sudah menyiapkan dana sebesar 5 juta euro atau sekitar Rp 75 miliar. Rio masih membutuhkan sekitar Rp 150 miliar.

Sebelumnya Kemenpora memang sudah menyatakan dukungan kepada Rio dengan berkomitmen untuk membantu mencarikan dana. Pada 11 November 2015, Menpora Imam Nahrawi menandatangani surat resmi yang menjamin dukungan pemerintah kepada Rio dalam keikutsertaan di ajang Formula 1. Kemenpora memenuhi janji tersebut. Mereka memberikan dana sebesar Rp 100 miliar melalui KONI. Dana tersebut didapat dari berbagai BUMN dan BUMS di Indonesia.

Hal tersebut termuat dalam perjanjian kerja sama antara Kemenpora dan KONI No PPK/Menpora/01/2016 tentang Fasilitasi Bantuan Dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya Dalam Rangka Mendukung Keikutsertaan Rio Haryanto Dalam Ajang Balap Internasional FIA Formula One (F-1) World Championship Musim Balapan Tahun 2016.

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images